Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian
adalah upaya yang sistematis untuk menjelaskan dunia di sekitar kita yang
berguna bagi pencapaian suatu tujuan kehidupan. Adapun tujuan penelitian adalah
menemukan kebenaran ilmiah melalui upaya yang sistematis untuk menjelaskan,
memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah-masalah, sehingga penelitian
semakin memahami berbagai kebenaran dalam dunia pendidikan.
Penelitian
kuantitatif merupakan
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Pada umumnya
penelitian kuantitatif dapat dilaksanakan juga sebagai penelitian pemerian atau
penelitian diskriptif. Penelitian kuantitatif dapat pula berupa penelitian
hubungan atau penelitian korelasi. Penelitian dilakukan untuk mengumpulkan data
yang diungkapkan sebagai hasil pengukuran.
Klasifikasi jenis penelitian sebetulnya relatif sangat
beragam dan tergantung dari aspek mana penelitian tersebut diklasifikasikan.
Ketiadaan kesepakatan dalam pengklasifikasian tersebut bertolak dari adanya
perbedaan sudut pandang dari para ahli dalam mengawali fokus
pengklasifikasiannnya sejalan dengan aspek kepentingan pengklasifikasian
penelitian itu sendiri. Pengklasifikasian jenis-jenis penelitian kuantitatif
ini sebenarnya hanya sebuah upaya untuk mengklasifikasikan penelitian yang
sudah ada yang bertujuan untuk memudahkan bagi kita.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian metode penelitian kuantitatif?
2.
Apa jenis-jenis penelitian kuantitatif?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian metode penelitian
kuantitatif.
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian kuantitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metode Penelitian Kuantitatif
Penelitian
adalah proses pengumpulan dan analisis serta interpretasi temuan yang dilakukan
secara sistematis dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Penelitian
kuantitatif adalah metode penelitian yang cara kerjanya meniru model penelitian
alam. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah atau scientific karena
telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit/ empiris, objektif, terukur,
rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena
dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode
ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis mengunakan statistik.
Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme yang menekankan pada fenomena-fenomena
objektif dan dikaji secara kuantitatif yang digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisi data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
B. Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif
Berikut
jenis-jenis penelitian yang termasuk dalam penelitian kuantitatif :
1. Penelitian
Deskriptif
Penelitian diskriptif termasuk salah
satu jenis penelitian kategori penelitian kuantitatif. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena
yang terjadi saat sekarang dan menyajikan apa adanya. Metode deskripsi adalah
suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang.
Contoh penelitian deskriptif yang
menggunakan data kuantitatif, misalnya penelitian ingin melihat pengaruh
pembelajaran terhadap prestasi mahasiswa. Penelitian dilakukan selama 4 tahun.
Tekhnik dilakukan secara panel, yaitu wawancara dengan kelompok-kelompok
manusia yang sama pada situasi yang berbeda. Data yang diinginkan bisa saja
kuantitatif, seperti Indek Prestasi (IP), jumlah tatap muka perkuliahan setiap
semester, atau lainnya, seperti kepuasan mahasiswa pada proses pembelajaran, penguasaan
dosen pada materi, relevansi mata kuliah dengan spesialisasi dosen, dan
sebagainya.
2. Penelitian
Komparatif
Penelitian
Komparatif adalah jenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara
mendasar tentang sebab-akibat dengan menganalisa faktor-faktor penyebab
terjadinya atau munculnya suatu fenomena tertentu. Penelitian komparatif banyak
sekali dilakukan jika metode eksperimental tidak dapat diperlukan. Misalnya
penelitian ingin mengetahui sebab-akibat hubungan antara prestasi mahasiswa
dengan rajinnya mereka ke perpustakaan, ketenangan belajar, proses pembelajaran
dan sebagainya. Metode penelitian komparatif bersifat ex post facto, artinya
data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah selesai
berlangsung. Penelitian dapat melihat akibat dari suatu fenomena dan menguji
hubungan sebab-akibat dari data yang tersedia. Penelitian komparatif dapat digunakan jika:
a. Metode
eksperimental yang dianggap lebih kuat tidak memungkinkan untuk dilakukan.
b. Penelitian
tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi factor-faktor yang penting
untuk mempelajari hubungan sebab-akibat secara langsung.
c. Pengontrolan
terhadap seluruh variable (kecuali variable bebas) sangat tidak realistis dan
terlalu dibuat-buat, serta mencegah interaksi secara normal dengan
variabel-variabel lain yang berpengaruh.
d. Pengontrolan
di laboratorium untuk beberapa tujuan penelitian dianggap tidak praktis, mahal,
atau secara etika dipertanyakan.
3. Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional adalah penelitian
yang akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel denga
variabel lain. Variabel yang digunakan untuk memprediksi disebut variabel
prediktor atau variabel bebas, sedangkan variabel yang diprediksi disebut
variabel kriteria atau variabel terikat. Penelitian korelasional merupakan
salah satu bagian penelitian expostfacto karena biasanya peneliti tidak
memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan
dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi. Penelitian
korelasional bertujuan untuk menguji hipotesis yang dilakukan dengan cara
mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien kolerasi (r) antara variabel-variabel
tersebut, agar dapat ditentukan variabel-variabel mana yang berkolerasi.
Misalnya, peneliti ingin mengetahui variabel-variabel yang berhubungan dengan
kompetensi professional guru. Semua variabel yang ada kaitannya, seperti latar
belakang pendidikan, pengalaman mengajar, mata pelajaran yang diampu, dan
lain-lain diukur, lalu dihitung koefisien korelasinya untuk mengetahui variabel
mana yang paling kuat hubungannya dengan kompetensi professional guru.
4. Penelitian Survey
Penelitian survey adalah penelitian
yang mengambil sample dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok (Singarimbun, 1998). Survei merupakan studi yang
bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau
perilaku individu.
Penggalian data dapat melalui
kuisioner, wawancara, observasi maupun data dokumen. Penggalian data melalui
kuisioner dapat dilakukan tanya jawab langsung atau melalui telepon, sms,
e-mail maupun dengan penyebaran kuisioner melalui surat. Wawancara dapat
dilakukan juga melalui telepon, video conference maupun tatap muka-langsung. Penelitian
survey akan lebih baik jika dilaksanakan analisa secara bertahap. Pada umumnya
survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut
aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sample besar, semakin hasilnya
mencerminkan populasi.
5. Penelitian Ex Post Facto
Penelitian ex post facto merupakan
penelitian yang variabel-variabel bebasnya telah terjadi perlakuan atau treatment
tidak dilakukan pada saat penelitian berlangsung, sehingga penelitian ini
biasanya dipisahkan dengan penelitian eksperimen. Peneliti ingin melacak
kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya
sesuatu. Dalam beberapa hal penelitian ekspos fakto dapat dianggap sebagai
kebalikan dari penelitian eksperimen atau sebagai pengganti dari pengambilan
dua kelompok yang sama, kemudian diberi perlakuan yang berbeda.
6. Penelitian Eksperimen
Penelitian ekperimen adalah
penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel
lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Margono (2003) menjelaskan
bahwa semua penelitian eksperimental boleh dikatakan bersifat analitik dan
kuantitatif. Tampak pula bahwa penelitian eksperimental sangat tepat uuntuk
pertanyaan penelitian yang dapat diubah menjadi hipotesis yang diungkapkan
secara kuantitatif. Bentuk penelitian eksperimen menurut Tuckman (1982) ada 4
jenis, yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quasi experimental.
Berbeda dengan Tuckman, Sukmadinata (2009) dalam bukunya menyatakan bahwa
penelitian eksperimen berdasarkan variasinya terdiri dari penelitian ekperimen
murni (true experimental), eksperimen kuasi (quasi experimental), eksperimen
lemah (weak experimental) dan eksperimen subjek tunggal (single subject
experimental).
7. Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian
ini adalah suatu bentuk penelitian refleksi-diri melalui tindakan nyata dalam
situasi yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses dan pemahaman
tentang praktik-praktik pendikan secara utuh, mengembangkan profesional, dan
meningkatkan hasil kegiatan. Tujuan penelitian ini menunjukkan implikasi yang
harus diperhatikan. Pertama, penelitian tindakan harus dilakukan secara ilmiah
sesuai konsep penelitian ilmiah. Kedua, harus melibatkan kelompok partisipan
sehingga dapat dilakukan kolaborasi. Ketiga, harus dilakukan untuk memperbaiki
praktik pendidikan seperti keterampilan mengajar. Keempat, harus dilakukan
untuk acuan melakukan refleksi diri. Aspek pokok penelitian tindakan ini ada
tiga, yaitu:
a) Untuk
memperbaiki praktik.
b) Untuk
mengembangkan kemampuan profesional dalam arti mengembangkan pemahaman dan
ketrampilan baru para praktisi dalam praktik yang dilaksanakan.
c) Untuk
memperbaiki keadaan atau situasi tersebut dilaksanakan.
Inti dari penelitian tindakan ini adalah menekankan
pada tindakan dalam praktik atau situasi nyata yang terbatas, sehingga
diharapkan dari tindakan tersebut dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu
pembelajaran.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian
kuantitatif merupakan
proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Penelitian dilakukan
untuk mengumpulkan data yang diungkapkan sebagai hasil pengukuran. Klasifikasi
jenis penelitian sebetulnya relatif sangat beragam dan tergantung dari aspek
mana penelitian tersebut diklasifikasikan. Ketiadaan kesepakatan dalam
pengklasifikasian tersebut bertolak dari adanya perbedaan sudut pandang dari
para ahli dalam mengawali fokus pengklasifikasiannnya sejalan dengan aspek
kepentingan pengklasifikasian penelitian itu sendiri. Adapun jenis-jenis
penelitian kuantitatif adalah deskriptif, komparatif, korelasional, survey, ex
post facto, eksperimen, dan tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. 2003. METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Bandung : Penerbit
Alfabeta
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Furchan, Arief. 2005. PENGANTAR PENELITIAN DALAM PENDIDIKAN.
Surabaya : Penerbit Usaha Nasional.
Zuriah, Nurul. 2009. METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN.
Jakarta: Sinar Grafika Offset
bagus ya terimakasih postingannya
ReplyDelete