Pudarnya Semangat Ramadhan di Masa Kini
Bulan
Ramadhan bagi umat muslim seluruh dunia merupakan bulan penuh berkah, hikmah
dan ampunan, karena di dalamnya banyak terdapat amalan kebaikan yang bernilai
lebih dan berlipat ganda yang tidak terdapat pada bulan-bulan lainnya. Maka
dari itu, merupakan hal yang sia-sia jika pada kesempatan bulan Ramadhan ini
kita tidak berlomba-lomba mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Umur
seseorang hanya Allah SWT yang mengetahuinya, selagi kita masih bertemu bulan
Ramadhan ini, sangat beruntung bagi umat muslim yang mau menjalankan
amalan-amalan demi mengejar pahala.
Banyak
orang yang berlomba-lomba mengerjakan kebaikan di bulan ini dengan berantusias
mengikuti kegiatan ibadah yang dilaksanakan baik di lingkungan pendidikan
maupun di lingkungan tempat tinggal. Namun dewasa ini, banyak sekali semangat
yang kendur dalam mengikuti kegiatan ibadah-ibadah tersebut. Hal ini tak lain
adalah karena pengaruh perkembangan zaman yang semakin maju.
Perubahan
gaya hidup turut serta memengaruhi semangat seseorang dalam mengikuti kegiatan
ibadah yang dapat menyebabkan seseorang tersebut menjadi malas. Di masa lalu,
masyarakat menyambut datangnya Ramadhan dengan tradisi khusus dengan tujuan
menumbuhkan semangat untuk mengikuti ibadah di bulan Ramadhan. Namun, dalam beberapa
tahun terakhir, banyak kalangan menilai tradisi dan ritual Ramadhan telah
digantikan dengan tren terbaru yang sisi spiritualnya kurang.
Jika
kita tengok ke masa 10 tahun silam, lingkungan pendidikan mengadakan program pesantren
kilat dan pengisian angket amalan ibadah dalam bulan ramadhan untuk mendukung
kegiatan ibadah peserta didiknya. Kegiatan pesantren kilat tersebut
mengharuskan peserta didik mengikuti pendidikan spiritual secara singkat,
sedangkan pengisian angket mengharuskan peserta didik untuk menulis amalan
ibadahnya yang kemudian dijadikan portofolio penilaian individu. Namun yang
terjadi sekarang, kurikulum pendidikan seolah mengabaikan hal tersebut.
Sehingga tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu faktor yang memengaruhi
semangat peserta didik dalam mengikuti kegiatan ibadah yang ada di lingkungan
sekolah.
Kegiatan
ibadah yang ada di lingkungan tempat tinggalpun kini sudah jarang diikuti oleh
sebagian orang, seperti beritikaf di masjid, dan mengikuti sholat tarawih.
Meskipun tak semuanya meninggalkan kegiatan tersebut, tetapi tak dapat
dipungkiri bahwa kini kesibukan dijadikan alasan utama untuk tidak mengikuti
kegiatan-kegiatan tersebut. Justru Mereka lebih memilih merayakan bulan suci
dengan mengunjungi cafe, berbuka puasa bersama, berbelanja di mall dan menonton
sinetron di televisi. Bahkan lentera warna-warni yang digunakan untuk menghias
jalanan dan rumah-rumah di lingkungan tempat tinggal telah lama hilang. Hal
tersebut menunjukkan bahwa semakin kendurnya semangat dalam mengikuti ibadah di
bulan Ramadhan.
Untuk
itu perlu adanya rencana atau program-program berkelanjutan yang bertujuan
untuk memupuk kembali semangat mengikuti kegiatan ibadah di bulan Ramadhan,
baik dari lingkungan pendidikan maupun dari lingkungan tempat tinggal sekitar.
terimakasih kontennya. Bagus
ReplyDelete