Resensi Novel Perahu Kertas dan Remember When
Cinta
dalam Persahabatan
oleh : Melyah Dwi
Lestari
Identitas Buku
Judul Buku :
Perahu Kertas
Penulis : Dewi Lestari
(“Dee”)
Editor : Hermawan
Aksan
Tanggal
Terbit :
Agustus 2009
Penerbit : Bentang
Pustaka
Tebal : 444 Halaman, 20 cm
ISBN :
978-979-1227-78
Kehidupan para remaja tak lepas
dari peran persahabatan dan cinta. Mendasari kenyataan yang ada, para penulis
mencoba menyuguhkan cerita yang mengupas tuntas kehidupan remaja dengan
liku-liku hidup yang dihadapinya. Beberapa penulis yang menyajikan cerita
tentang kehidupan persahabatan dan cinta remaja salah satunya adalah Dewi
Lestari yang biasa akrab disapa Dee.
Novel Perahu Kertas karya Dee merupakan karya yang mampu memukau para
pembacanya. Selain mempunyai alur yang sangat menarik, unsur-unsur intrinsik
yang terkandung di dalam novel ini juga mempunyai daya tarik tersendiri bagi
siapa saja yang membacanya. Novel ini seolah-olah mengajak kita untuk mempunyai
imajinasi yang fantastis saat membaca kata demi kata ceritanya. Sejalan dengan
hal itu, ternyata novel Remember When
karya Winna Efendi yang mempunyai kesamaan tema juga tak kalah memukau dengan
karya Dee.
Kedua
novel ini mengajarkan bagaimana kita untuk percaya pada diri sendiri tentang
persahabatan, cinta, cita, dan harapan yang tentunya menjadi motivasi bagi orang-orang
yang membacanya. Kedua novel ini pun dikemas
dengan gaya bahasa yang lugas dan ringan serta sesuai dengan kondisi masyarakat
sekarang, menjadikan kedua novel ini dapat mudah dimengerti dan dinikmati oleh
pembaca pada berbagai lapisan usia.
Kisah-kisah yang dihadirkan dalam novel Perahu Kertas sangat mudah dinikmati
oleh pembaca. Ceritanya mudah diikuti dan sangat menarik perhatian pembaca
untuk terus membaca. Gaya ceritanya sesuai dengan minat anak muda. Tokoh Kugy
dan Keenan dalam cerita sangat menarik, dan kerumitan kisah cinta mereka
seolah-olah nyata. Pembaca sulit menebak kisah-kisah yanng akan terjadi. Novel
tersebut tidak monoton menggambarkan percintaan, namun juga bercerita tentang
persahabatan. Bumbu-bumbu persahabatan yang dihadirkan penulis membuat pembaca
ingin memiliki persahabatan yang hebat seperti dalam novel.
Sementara dalam novel Remember When yang mengisahkan cerita populer anak sekolah,
memiliki alur yang sederhana tetapi menarik. Biasanya, cerita anak sekolah yang
ditampilkan adalah cerita cinta anak yang biasa dengan anak yang luar biasa.
Namun, novel ini mengangkat cerita cinta dari pasangan yang sama-sama luar
biasa atau memiliki kelebihan tinggi atau bisa dibilang pasangan sempurna. Hal
tersebut menjadi menarik karena pembaca akan digiring untuk melihat konflik apa
saja yang dialami kepada pasangan yang tidak memiliki perbedaan kasta ini.
Konflik yang dimunculkan pun mengalir begitu saja tanpa terlihat adanya
pemaksaan konflik. Penyelesaian konflik yang memiliki pesan bahwa cinta tidak
bisa dipaksakan dan jalinan pertemanan penting untuk dijaga, sangat bagus
ditujukan bagi kalangan remaja. Hal tersebut akan menjadikan pelajaran yang
sangat berharga bagi pembaca khususnya remaja tentang memaknai teman dan cinta.
Novel Perahu Kertas mengajak kita untuk lebih optimis
dalam menggapai cita-cita, meski kadang realita menganggap apa yang kita
impikan adalah sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Sedangkan dari sisi
persahabatan dan cinta, mengajarkan kita untuk percaya pada takdir. Bahwa
sejauh apapun kita dipisahkan oleh penghalang, tak dipertemukan, tetapi jika
sudah jalannya pasti akan bersama kembali, pasti akan bertemu. Sementara
pada novel Remember When, yang ceritanya pun mempunyai tema
yang sama dengan novel Perahu Kertas
mengajarkan kita tentang hakikat cinta yang sebenarnya, yakni melepaskan dan
juga bagaimana kita bersikap bijaksana dalam menghargai pertemanan atau
persahabatan.
Namun sangat disayangkan karena justru ending
novel Perahu Kertas ini terkesan
menggantung yang membuat pembaca masih merasa penasaran. Keseluruhan memang
berhasil membawa pembaca mencapai kepuasan batin, tetapi di akhir cerita tak
banyak juga pembaca yang merasa kecewa akan alur yang dituliskan Dee. Begitupun
dengan novel Remember When karya
Winna Efendi, penyajian dari aspek sudut pandang yang menampilkan sudut
pandang dari empat tokoh yang terlibat membuat saya merasa kebingungan pada
saat awal membaca novel ini. Karena, Saya harus bolak-balik melihat halaman
sebelumnya untuk mengetahui sudut pandang tokoh yang mana yang sedang
diceritakan. Saat sudah memasuki konflik barulah saya mulai terbiasa dengan
empat sudut pandang ini dan mengetahui perbedaan empat sudut pandang tersebut.
Namun
secara keseluruhan kedua kekurangan novel ini tidak begitu mempengaruhi pembaca
untuk menikmati kisahnya. Mungkin karena kelebihan-kelebihan lainnya yang
terdapat dalam novel ini, sehingga pembaca tidak menyadari dan secara tidak
langsung menutupi kekurangannya.
SINOPSIS
1)
Sinopsis Novel Perahu Kertas
Novel Perahu Kertas dimulai dengan kisah seorang anak
muda bernama Keenan. Ia seorang remaja yang baru saja menyelesaikan sekolah
menengah atas-nya di Belanda, tepatnya di Amsterdam. Keenan menetap di Negara
tersebut selama hampir 6 tahun lamanya, bersama sang nenek. Keenan terlahir
dengan cita-cita menjadi pelukis. Namun, ia dipaksa untuk kembali ke Indonesia
oleh sang Ayah. Keluarganya tidak mendukung Keenan menjadi seorang pelukis. Ia
pada akhirnya memulai perkuliahan di salah satu Universitas di Bandung. Ia
mengalah dan memutuskan untuk belajar di Fakultas Ekonomi.
Tokoh
sentral lainnya adalah wanita bertubuh mungil bernama Kugy. Ia digambarkan
dengan kepribadian yang riang dan ceria. Berbeda dengan Keenan yang cenderung
dingin dan kaku. Kugy juga merupakan sosok yang eksentrik pun nyentrik. Ia akan
sangat mudah dikenali jika ada di dalam kerumunan. Kugy menggilai dongeng dan
kisah klasik. Sedari kecil ia bercita-cita menjadi seorang penulis dongeng. Ia
memiliki sejumlah koleksi buku dongeng, ingin penjadi seorang perancang dongen
pun juru dongeng. Namun di tengah impiannya yang menggebu, kenyataan memaksanya
sadar bahwa penulis dongen bukan profesi yang banyak menghasilkan materi. Kugy
dipaksa untuk menyimpan mimpinya demi sebuah rasionalitas pun realisme. Meski
demikian, tokoh Kugy ini tidak patah arang. Ia mencintai dunia tulis-menulis.
Hal ini yang membuat ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Sastra di salah
satu Universitas di Bandung. Tempat kuliah yang sama dengan tokoh lainnya,
Keenan.
Pertemuan
antara kedua tokoh ini tak terlepas dari tokoh lain yakni Noni dan Eko. Noni
tokoh pendukung cerita yang merupakan sahabat dekat Kugy. Sementara itu, Eko
adalah sepupu Keenan. Pertemuan pertama Kugy dan Keenan adalah momen dimana Eko
dan Noni menjemput Keenan yang baru tiba di Indonesia.
Seiring
berjalannya waktu, Kugy pun Keenan menjalin persahabatan bersama Eko dan Noni.
Diam-diam, mereka saling mengagumi. Kugy yang senang bercerita lewat dongeng
merasa takjub bertemu dengan Keenan, seseorang yang mampu bercerita lewat
gambar. Mereka diam-diam jatuh cinta dalam diam. Namun, kondisi menuntut mereka
untuk terus diam dan menebak. “Diam”-nya mereka terhadap perasaan masing-masing
semakin menjadi dikarenakan Kugy telah memiliki pacar bernama Ojos atau Joshua.
Sementara itu, Keenan yang belum memiliki pasangan, hendak dijodohkan dengan
tokoh bernama Wanda. Wanda sendiri adalah seorang Kurator. Hal ini yang membuat
Eko juga Noni bersemangat mendekatkannya dengan Keenan yang jago melukis.
Persahabatan
Kugy, Keenan, Eko dan Noni berjalan apa adanya. Namun lambat laun mereka
renggang. Kugy sibuk dengan muridnya di sekolah darurat. Ia menjadi salah satu
guru relawan. Ia mengajar dengan cara mendongeng. Anak-anak yang semula usil
pada Kugy, berbalik suka berkat dongeng petualangan berjudul “Jenderal Pilik
dan Pasukan Alit”. Dongeng tersebut dituliskan Kugy dalam sebuah buku. Di waktu
mendatang, buku dongeng tersebut ia berikan pada Keenan.
Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu semalam. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan. Sahabat ibunya.
Lain lagi dengan Keenan, ia juga sibuk dengan kehidupannya termasuk kedekatannya dengan Wanda. Pada mulanya, hubungan mereka baik-baik saja. Namun, beberapa waktu hubungan tersebut menjadi pelik dan menghentak Keenan. Ia menyadari bahwa apa yang ia berusaha bangun, hancur dalam hitungan waktu semalam. Ia sedih, remuk dan kecewa. Keenan pun memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung menuju Kota Bali. Di Pulau Dewata tersebut, Keenan tinggal dengan Pak Wayan. Sahabat ibunya.
Sebelum
pergi, Kugy memberi Keenan buku dongen “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit”.
Keenan membawanya ke Bali. Di tempat Pak Wayan, perlahan Keenan membangun hidup
dan mimpinya kembali. Ia hidup bersama banyak seniman dan menjadikan naluri
seninya dalam melukis semakin terasah. Di Bali, Keenan mengagumi Luhde Laksmi,
keponakan Pak Wayan. Pada akhirnya, Setelah beberapa waktu, Keenan menjadi
salah satu pelukis yang karyanya diburu. Ia menciptakan serial lukisan yang
digemari kolektor. Kisah tersebut adalah dongeng yang sebelumnya Kugy berikan.
Sementara
itu, selepas kuliah Kugy kembali ke Jakarta dan menjadi seorang Copywriter. Ia
kemudian menjalin hubungan dengan atasannya yang juga merupakan karib kakaknya.
Ia dan Remi menjalin hubungan meski diam-diam Kugy masih sering mengenang
Keenan. Sampai suatu waktu, Kugy kembali bertemu dengan Keenan yang terpaksa
meninggalkan Bali karena ayahnya terkena serangan stroke. Keenan harus
melanjutkan perusahaan ayahnya. Pertemuan Kugy dan Keenan di kondisi yang
berbeda ini membuat mereka tak bisa lagi menahan perasaan masing-masing.
Konflik dimulai dari sini.
Secara
umum, Dee mengemas cerita cinta ini dengan sederhana namun sarat makna. Kisah
ini tentang pencarian cinta yang dibiarkan mengalir hingga kebali bermuara
seperti perahu kertas. Melalui Kugy dan Keenan, Dee menyajikan cerita cinta
yang biasa namun dalam. Pemilihan kata serta alur taktis membuat kisah di dalam
novel Perahu Kertas ini menarik untuk dibaca. Meski temanya teramat ringan,
namun signatur dee dalam derita ini sama memikatnya dengan buku bertema berat
milik dee lainnya.
2) Sinopsis Novel Remember When
Remember When
merupakan novel keempat Winna setelah Kenangan Abu-Abu, Ai, Refrain, dan Glam
Girls Unbelievable. Seperti novel-novel sebelumnya, Remember When berisi
tentang cerita simple namun menarik. Ceritanya difokuskan pada empat tokoh
utama dan settingnya adalah siswa SMA.
Novel ini
menceritakan persahabatan dan cinta empat sahabat. Freya, Gia, Moses, dan
Adrian. Freya adalah seorang cewek cerdas, antisosial, apa adanya, dan cuek. Ia
bersahabat dengan Gia, si cantik yang ceria, popular, dan selalu menemukan
kenyamanannya saat melukis. Sementara Moses, dia tipikal cowok perfeksionis,
kaku, disiplin, sulit mengekspresikan diri, tanggung jawab dan pintar. Ia
bersahabat dengan Adrian yang berkepribadian terbalik dengannya. Adrian adalah
cowok keren yang suka bermain basket dan merupakan cowok idaman cewek-cewek di
sekolahnya.
Adrian
berpacaran dengan Gia.Dan tak mau kalah,
Moses juga berpacaran dengan Freya. Tentu saja tidak ada pasangan secocok
mereka disekolah itu. Adrian dan Gia dengan tingkah heboh dan touchy mereka,
serta Moses dan Freya yang keliatan cocok banget menyandang gelar Mr dan Mrs
Perfekto karena sama-sama selalu mendapatkan peringkat umum di sekolah mereka.
Freya yang
sedikit antisosial menyebabkan Andrian yang merupakan pacar sahabatnya sendiri
tidak akrab dengannya, bahkan jarang untuk mereka saling tegur satu sama lain.
Hingga pada suatu hari, Adrian dan Freya hanya pergi berdua ke café tempat
biasa mereka doubledate karena Moses sibuk dengan bimbingan belajarnya dan Gia
yang masih di sanggar lukis. Hari itu merupakan hari dimana pertama kalinya
Adrian merasa nyaman berada didekat cewek selain Gia, pacarnya sendiri.
Hari demi
hari Perubahan terjadi pada mereka berempat. Kekacauan ini mulai terjadi saat
Freya merasa jenuh dengan hubungannya yang begitu-begitu saja karena Moses
cenderung pemalu pendiam dan sibuk dengan kegiatan OSISnya. Dan Adrian yang
merasa hubungannya mulai tidak sehat setelah kebohongan-kebohongan kecil yang
ia buat serta kesalahannya telah meniduri Gia. Ditambah lagi, Adrian dan Freya
ternyata sama-sama mempunyai perasaan suka satu sama lain tanpa sepengetahuan
Gia dan Moses. Freya yakin bahwa cintanya selama ini adalah Adrian, bukanlah
Moses. Begitupun dengan Adrian. Karena tidak mau memendam semua kebohongan
terlalu lama, akhirnya Adrian memberanikan diri untuk bicara langsung ke Gia
tentang persoalan ini. Gia yang sangat menyayangi Adrian sangat terpukul
mendengar semua pengakuan Adrian.
Lain halnya
dengan Freya yang berada diantara dua posisi yang berat. Antara Moses, pacarnya
yang sebebnarnya bukan cinta yang ia cari selama ini, atau Adrian pacar sahabat
karibnya yang menurutnya Adrianlah cinta sejatinya. Disisi lain, Freya juga
berfikir walaupun Moses bukanlah orang yang dia cari selama ini, tapi rasa
sayangnya kepada Moses sudah tertanam dihatinya. Selain itu, Freya juga tidak
tega melihat Gia yang bakal kehilangan separuh hidupnya kalau Adrian
meninggalkannya. Akhirnya dengan berat hati, Freya memutuskan untuk menyudahi
kebohongannya dan tak mau lagi menjalin hubungan atau menaruh perasaan pada
Adrian.
Freya dan
Adrian akhirnya membuat kesepakatan untuk melupakan semua yang sudah terjadi
diantara mereka. Adrian juga berjanji akan kembali pada Gia. Namun, Adrian
tidak bisa menjepati janjinya. Adrian membuat pengakuan ke Moses bahwa dia
sayang Freya. Kemarahan besar muncul dari diri Moses. Semuanya semakin rumit.
Moses memutuskan hubungannya dengan Freya pada saat itu juga. Persahabatannya
dengan Adrian juga kandas pada saat yang sama.
Seperti
halnya hubungan Adrian dan Moses, hubungan Gia dan Freya pun sudah sangat
memburuk. Gia yang dulunya tak pernah terpisah dengan Freya, kini lebih memilih
untuk bergaul dengan teman-temannya yang isi otaknya didominasi oleh hura-hura.
Waktu terus
berjalan dan hari kelulusan akhirnya tiba. Lagi lagi Moses mendapat nilai
terbaik di sekolahnya. Pada saat itulah, Moses bertekad bulat untuk meminta
maaf pada Freya, memaafkan Adrian dan berusaha mengembalikan persahabatannya
dengan Adrian yang sempat mati agar bisa bersemi kembali.
Hubungan Freya,
Moses dan Adrian kembali normal sebagaimana layaknya teman. Freya dan Moses
yang sama-sama satu universitas dan satu jurusan kedokteran telah menjalani
hidup sebagai sepasang sahabat dekat. Sedangkan Gia dan Adrian, mereka
melanjutkan pendidikannya di London. Gia yang masuk ke jurusan Seni dan Adrian
dibidang bisnis. Berjalannya waktu, Gia sudah mulai mengerti perasaan Adrian
pada Freya. Gia akhirnya memutuskan hubungannya dengan Adrian dan merelakan
Adrian untuk mengejar cintanya pada Freya. Adrian pun akhirnya kembali ke
Indonesia untuk Freya.
Kepengarangan
1) Biorgafi Dewi Lestari “Dee”
Dewi Lestari
Simangunsong akrab dengan nama Dewi Lestari, lahir di Bandung, 20 Januari 1976.
Dee, demikian biasa dipanggil, adalah seorang penulis dan penyanyi pop. Anak
keempat dari lima bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Turlan br
Siagian (alm) ini, sejak kecil telah akrab dengan musik. Ayahnya adalah seorang
anggota TNI yang belajar piano secara otodidak.
Lulusan
jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan Bandung yang lebih akrab
dipanggil Dee ini, sempat menjadi istri dari penyanyi R&B, Marcellius
Siahaan. Dari perkawinannya dengan Marcell, penganut vegetarian ini dikaruniai
seorang putra yang diberi nama Keenan Sidharta.
Pada bulan
Juli 2008, Dee dan Marcell mengejutkan dunia entertaint tanah air dengan berita
perceraian mereka. Dee mengajukan gugatan cerainya di Pengadilan Agama Bandung.
Pasangan ini mengakui kalau sebenarnya keputusan berpisah ini sudah mereka
pertimbangkan selama dua tahun sebelum pengajuan gugatan. Akhirnya, September
2008 pasangan ini resmi bercerai.
Dee kembali
membuat kejutan di bulan November 2008 ketika dalam blog pribadinya dia
mengindikasikan telah menikah lagi. Walau sempat membantah tapi akhirnya Dee
mengakui telah menikah dengan pria bernama Reza Gunawan ini di Sidney,
Australia, pada 11 November 2008. Reza, yang seorang ahli terapi holistic,
telah bertahun-tahun berteman dengan Dee. Jumat, 23 OKtober 2009, Dee
melahirkan anak keduanya dengan berat 2,95 kg dan panjang 50 cm. Bayi berjenis
kelamin perempuan ini diberi nama Atisha Prajna Tiara.
Awalnya, Dee
dikenal sebagai anggota trio vokal Rida Sita Dewi. Sebelum bergabung dengan
Rida Sita Dewi (RSD), dia juga pernah menjadi backing vocal untuk Iwa K, Java
Jive dan Chrisye. Sekitar bulan Mei 1994, ia bersama Rida Farida dan Indah Sita
Nursanti bergabung membentuk trio Rida Sita Dewi (RSD) atas prakarsa Ajie
Soetama dan Adi Adrian.
Bersama trio
RSD, Dee meluncurkan album perdana ANTARA KITA, pada tahun 1995 yang kemudian
dilanjutkan dengan album BERTIGA (1997). RSD yang kemudian menanda
tangani kontrak dengan label Sony Music Indonesia, merilis album SATU
(1999) dengan lagu andalan Kepadamu dan Tak Perlu Memiliki.
Jelang akhir tahun 2002, RSD kemudian mengemas lagu-lagu terbaiknya ke dalam
album THE BEST OF RIDA SITA DEWI dengan tambahan dua lagu baru, Ketika
Kau Jauh ciptaan Stephan Santoso/Inno Daon dan Terlambat Bertemu,
karya pentolan Kahitna, Yovie Widianto.
Pada tahun
2006, Dee meluncurkan albumnya dalam bahasa Inggris, OUT OF SHELL.
Kemudian tahun 2008 ia melucurkan album RECTOVERSO, di mana ia bersama
sang adik, Arina Mocca berduet dalam lagu Aku Ada dan berduet dengan
Aqi Alexa dalam lagu Peluk. Hits single dari album yang juga
diterbitkan dalam bentuk buku ini adalah Malaikat Juga Tahu. Di Album
ini juga Dee merilis ulang lagu yang sempat dinyanyikan Marcell Siahan,
berjudul Firasat.
Dee tak hanya
dikenal sebagai penyanyi. Namanya juga termasuk dalam jajaran penulis papan
atas Indonesia. Karya pertamanya adalah novel trilogi SUPERNOVA yang
kemudian melejitkan namanya menjadi lebih dikenal sebagai penulis ketimbang
penyanyi. Seri KSATRIA, PUTRI, DAN BINTANG JATUH diterbitkan tahun
2001, menyusul kemudian seri AKAR, tahun 2002, yang sempat menuai
kontroversi karena gambar sampul pada cetakan pertama yang dianggap melecehkan
umat Hindu. Sedangkan seri ketiga, PETIR dirilis pada tahun 2005, di
mana di dalamnya Dee menambahkan 4 tokoh baru.
Sebelum
menerbitkan SUPERNOVA, sebenarnya Dee kerap menulis di beberapa media,
dan sepertinya menulis sudah menjadi bagian dari hidupnya. Tak berhenti di SUPERNOVA:
PETIR, tahun 2006 Dee kembali menggebrak lewat buku kumpulan cerita, FILOSOFI
KOPI, disusul kemudian dengan kumpulan 11 cerita dalam RECTOVERSO
yang juga dikemas dengan bentuk lagu. Setelahnya, pada 2009 Dee menerbitkan PERAHU
KERTAS, dan disusul dengan MADRE pada tahun 2011.
Tahun 2012
menjadi tahun yang sibuk bagi Dee. 4 April 2012, Dee merilis seri SUPERNOVA
terbaru berjudul PARTIKEL. 4 bulan kemudian, pada pertengahan Agustus
2012 film PERAHU KERTAS yang diadaptasi dari novelnya mulai
tayang di bioskop di seluruh Indonesia. Film arahan Hanung Brahmantyo ini
menaruh nama Maudy Ayunda dan Adipati Dolken sebagai peran utama. Dewi Lestari
pun ikut muncul sebagai peran pembantu.
Selain PERAHU
KERTAS, karya Dewi lainnya yang akan diangkat ke layar lebar adalah RECTOVERSO
dan MADRE. RECTOVERSO merupakan film omnibus yang digarap oleh 5
sutradara berbeda yaitu Cathy Sharon, Olga Lidya, Marcella Zalianty, Rachel
Maryam dan Happy Salma. Lima sutradara tersebut masing-masing akan menggarap
film dari cerpen dalam buku RECTOVERSO yang berjudul Cicak di
Dinding, Curhat Buat Sahabat, Malaikat Juga Tahu, Firasat dan Hanya
Isyarat.
2) Biografi Winna Efendi
Winna Efendi adalah penulis yang baru-baru ini terkenal akan Novelnya
yang diangkat ke layar lebar. Penulis yang lahir di Jakarta pada tanggal 6
Januari 1986 ini, senang
menulis dalam lembaran buku tulis lama hingga akhirnya bergabung dengan sebuah
komunitas penulisan online.
Waktu
luangnya dihabiskan dengan tumpukan DVD jadul, buku-buku yang tak pernah habis
dilahap, dan menulis. Buku Favoritnya adalah Sarah Dessen,
Roald Dahl, Sophie Kinsella, John Wyndham, Jodi Picoult, Dan Brown, classics,
YA, novels.
Novel-novelnya yang diterbitkan:
Kenangan Abu-Abu (2008)
Ai (2009)
Refrain (2009)
Glam Girls Unbelievable (2009)
Remember When (2011)
The Journeys (2011) - antologi kisah
perjalanan 12 penulis
Unforgettable (2012)
Truth or Dare (2012) - Gagas Duet
Mei dengan Yoana Dianika
Penghargaan yang pernah diterima
adalah Long
list Khatulistiwa Award untuk Penulis Muda Berbakat (2009), Short List Anugerah
Pembaca Indonesia cover fiksi favorit untuk Refrain (2009), Long list Anugerah
Pembaca Indonesia novel fiksi favorit untuk Refrain (2009).
keren. sudah baca dan menonton filmnya.
ReplyDeletebagus