Sekolah, Syarat Kerja?
Seringkah
kalian mendengar pernyataan yang mengatakan bahwa sekolah itu hanya untuk
syarat masuk kerja? Di benak saya, memang terdengar masuk akal. Karena
belakangan ini, sekolah pada akhirnya dijadikan salah satu syarat untuk memenuhi
kualifikasi penyeleksian calon-calon tenaga kerja dalam bidang pekerjaan
apapun. Untuk itu, saya akan membahas mengenai hal tersebut dalam artikel kali
ini.
Pada
zaman penjajahan Belanda di Indonesia, sekolah adalah hal yang paling tidak mungkin
dirasakan oleh kaum pribumi, terutama rakyat jelata. Karena pendidikan zaman
dahulu hanya ditujukan untuk kaum Belanda, kecuali pribumi yang memiliki gelar
bangsawan atau biasa disebut kaum priyayi. Hal ini tak lain karena ada maksud
dari pemerintah Belanda untuk melestarikan penjajahan di Indonesia, sehingga
kaum pribumi yang mayoritas adalah rakyat jelata bisa terus terbodohi sampai
kapanpun.
Seiring
dengan pemikiran bangsa Indonesia yang terus maju, muncullah berbagai
gerakan-gerakan yang mempelopori perjuangan pendidikan di Indonesia. Sehingga
bukan lagi rakyat bangsawan yang dapat menikmati pendidikan, tetapi semua
rakyat Indonesia tanpa membedakan kelas sosial apapun dapat menikmati
pendidikan. Pendidikan pada masa itu mempunyai maksud untuk mencerdaskan bangsa
Indonesia. Karena bangsa yang cerdas, akan melawan segala bentuk penjajahan.
Perkembangan zaman yang
terus berubah ikut menggeser maksud dari pendidikan
itu sendiri. Pendidikan
yang dulu dianggap sebagai jalan untuk mencerdaskan bangsa agar tidak lagi
dibodohi oleh kaum penjajah, kini secara subjektif dianggap sebagai salah satu
jalan untuk mendapatkan pekerjaan oleh sebagian masyarakat. Bahkan pendidikan ada
di urutan pertama syarat kualifikasi calon tenaga kerja. Hal itu menunjukkan
bahwa pendidikan saat ini memang tak bisa dipungkiri telah menjadi alat untuk
menghasilkan uang.
Terbukti
dari banyaknya jenis pekerjaan yang mengharuskan tenaga kerjanya adalah lulusan
instansi pendidikan. Jika dilihat secara seksama, fungsi sekolah untuk menjadi
orang bermanfaat pada akhirnya bertolak untuk menghasilkan uang melalui sebuah
pekerjaan. Karena, semakin tinggi tingkat pendidikan yang di tempuh seseorang,
maka akan semakin tinggi pula jabatan yang diperoleh oleh seseorang tersebut.
Sehingga, penghasilan yang didapatkannya akan sesuai dengan tingkat pendidikan
yang telah ditempuhnya. Namun hal itu tak selamanya berlaku, terkadang ada pula
seseorang yang bahkan hanya menempuh tingkat pendidikan rendah tetapi memiliki
upah dengan jumlah yang tak sedikit, begitupun sebaliknya. Sehingga masyarakat
mulai berfikir, untuk apa mereka menempuh pendidikan setinggi mungkin jika pada
akhirnya penghasilan seseorang yang berpendidikan rendah mampu melampaui jumlah
penghasilan seseorang yang berpendidikan tinggi. Hal ini tentu membuat persepsi
sebagian masyarakat mengenai sekolah sebagai alat untuk menghasilkan uang
semakin kuat.
Seharusnya
kita dapat berfikir, sekolah bukan hanya dijadikan alat untuk menghasilkan uang
semata. Karena jalan untuk mencari uang bukan hanya dari sekolah saja, tetapi
fungsi sekolah disini hendaknya dijadikan alat untuk membentuk pribadi yang
berkualitas, mengembangkan segala potensi yang dimiliki, serta mampu
mengaplikasikan segala pengetahuan yang didapatkan dari bangku sekolah. Sehingga, semakin
banyak ilmu yang kita miliki maka akan semakin baik pula pemahaman dan perilaku
kita, semakin baiklah kualitas pekerjaan kita dan semakin bermanfaat pulalah
hidup kita. Oleh karena itu, perlu diluruskan antara sekolah sebagai syarat
mendapatkan pekerjaan dengan sekolah untuk membentuk pribadi yang
berkualitas sehingga bisa bermanfaat bagi siapapun.
Oleh
:
Melyah Dwi Lestari
(Mahasiswi)
Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Wiralodra.
Melyah Dwi Lestari
(Mahasiswi)
Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Wiralodra.
Comments
Post a Comment