Makalah Perkembangan Peserta Didik
PERKEMBANGAN MASA REMAJA
diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
Dosen
pengampu : Eny Tarsinih, M. Pd.
disusun oleh :
Ani
Rohayani
Ayu
Fitria
Melyah
Dwi Lestari
Puspa
Indriana
Semester
: 2A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
WIRALODRA
INDRAMAYU
2015
Kata Pengantar
Puji syukur atas rahmat & ridho
Allah SWT, karena dengan rahmat & ridho-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan dapat terselesaikan tepat waktu. Kami mengucapkan terima kasih kepada
anggota tim penyusun yang selalu bekerja sama dalam hal mengumpulkan data atau
informasi dari berbagai sumber dan referensi dalam pembuatan makalah ini, dan
dalam makalah ini kami menjelaskan tentang “ Perkembangan Peserta Didik terkait
dengan Perkembangan Masa Remaja”
Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semoga
hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi
penyusun maupun pembaca dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi, serta
dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan dan wawasan untuk kita semua.
Indramayu , 28
April 2015
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa
remaja termasuk masa yang sangat menentukan karena pada masa ini anak-anak
mengalami banyak perubahan pada psikis dan fisiknya. Terjadinya perubahan
kejiwaan menimbulkan kebingungan di kalangan remaja sehingga masa ini disebut
oleh orang Barat sebagai periode sturm
und drang. Sebabnya karena mereka mengalami penuh gejolak emosi dan tekanan
jiwa sehingga mudah menyimpang dari aturana dan norma-norma sosial yang berlaku
di kalangan masyarakat.
Ada pula
ahli psikologi yang menganggap masa remaja sebagai peralihan dari masa anak ke
masa dewasa, yaitu saat-saat ketika anak tidak mau lagi diperlakukan sebagai
anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisiknya ia belum dapat dikatakan
orang dewasa. Saat anak mengalami masa remajanya tidak sama waktunya di
tiap-tiap Negara. Waktunya itu berbeda-beda menurut norma kedewasaan yang
berlaku setempat. Misalnya di daerah pedesaan yang agraris, masa remajanya akan
lebih cepat berakhir dikarenakan mereka sudah dituntut oleh orang tuanya untuk
bertanggung jawab. Sedangkan di daerah perkotaan masa remaja berlangsung lebih
lama, sebab keadaan kehidupan di kota lebih kompleks dan lebih majemuk
masyarakatnya karena pengaruh dari latar belakang kehidupan, norma-norma
kebudayaan dan adat istiadat, nilai-nilai moral, etika, dan sosial.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa hakikat masa
perkembangan remaja?
2.
Bagaimana masa
perkembangan remaja?
3.
Bagaimana ciri-ciri
remaja ?
4.
Bagaimana tahapan
perkembangan masa remaja?
1.4 Tujuan dan manfaat
1.
Mengetahui apa hakikat
masa perkembangan remaja.
2.
Mengetahui bagaimana
masa perkembangan remaja.
3.
Mengetahui bagaimana
ciri-ciri remaja.
4.
Mengetahui bagaimana
tahapan perkembangan masa remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat
Masa Perkembangan Remaja
Orang
Barat menyebut remaja dengan istilah “puber”, sedangkan orang Amerika
menyebutnya “adolensi”. Keduanya merupakan transisi dari masa anak-anak menjadi
dewasa. Sedangkan di Negara kita ada yang menggunakan istilah “akil baligh”,
“pubertas”, dan yang paliing banyak menyebutnya “remaja”. Panggilan adolensi
dapat diartikan sebagai pemuda yang keadaanya sudah mengalami ketenangan. Pada
umumnya orang tua dan pendidik cenderung menyebut remaja daripada remaja puber
atau remaja adolesen. Bila ditinjau dari segi perkembangan biologis, yang
dimaksud remaja ialah mereka yang berusia 12 sampai dengan 21 tahun. Usia 12
tahun merupakan awal pubertas bagi seorang gadis yang ditandai dengan mendapat menstruasi pertama.
Sedangkan usia 13 tahun merupakan awal pubertas bagi seorang pemuda ketika ia
mengalami masa mimpi yang pertama dan tanpa disadarinya mengeluarkan sperma.
Berakhirnya masa remaja pada perempuan, pada usia sekitar 19 tahun. Sedangkan
berakhirnya masa remaja pada laki-laki, pada usia sekitar 21 tahun.
2.2 Masa Perkembangan Remaja
A. Perkembangan
dari Masa Bayi sampai Dewasa
B.
Perkembangan Masa Remaja
Bila
ditinjau secara teoritis, masa remaja terdiri dari remaja puber dan remaja
adolesen. Remaja puber itu sendiri masih dibagi-bagi lagi ke dalam awal
pubertas, pubertas, dan akhir pubertas, sedangkan remaja adolesen terdiri dari
awal adolesen, adolesensi, dan akhir adolesen. Kemudian ada masa peralihan masa
anak sekolah sebelum ia memasuki masa puber yang disebut masa pueral.
Sebenarnya antara masa yang satu dengan masa yang lain tak tampak
batas-batasnya. Peralihan dari masa ke masa berikutnya hanya terjadi secara
berangsur-angsur dengan tidak terasa, hanya sekali-sekali saja terjadi
perubahan yang mendadak.
2.3
Ciri-ciri Remaja
Ada
beberapa ciri yang harus diketahui, diantaranya ialah :
1.
Pertumbuhan fisik
Perkembangan fisik remaja terlihat
jelas pada tungkai dan tangan, tulang kaki dan tangan, otot-otot tubuh
berkembang pesat, sehingga anak kelihatan bertubuh tinggi, tetapi kepalanya
masih mirip dengan anak-anak.
2.
Perkembangan seksual
Pada
laki-laki alat reproduksinya sudah mulai berfungsi yaitu ditandai dengan
mengalami masa mimpi basah, kemudian tumbuh jakun yang membuat nada suaranya
menjadi pecah, bau badan, dan tumbuh
bulu halus pada daerah tertentu. Sedangkan pada perempuan ditandai dengan
mendapat datang bulan pertama (Menstruasi), buah dada mulai tumbuh, pinggul
mulai melebar, pahanya membesar, dan tumbuhnya jerawat.
3.
Cara berpikir
kausalitas
Ciri
ketiga ialah cara berpikir kausalitas, yaitu menyangkut hubungan sebab akibat.
Remaja sudah mulai berpikir kritis sehingga ia akan melawan bila orang tua.
Guru, lingkungan, masih menganggapnya sebagai anak kecil.
4.
Emosi yang meluap-luap
Keadaan
emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Emosi
remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka daripada pikiran yang
realistis.
5.
Mulai tertarik kepada
lawan jenisnya
Remaja
mulai tertarik kepada lawan jenisnya dan mulai berpacaran. Jika dalam hal ini
orang tua kurang mengerti, kemudian melarangnya, akan menimbulkan masalah, dan
remaja akan bersikap tertutup terhadap orang tuanya.
6.
Menarik perhatian
lingkungan
Pada masa ini remaja
mulai mencari perhatian dari lingkungannya. Ia berusaha mendapatkan status dan
peranan. Remaja akan berusaha mencari peranan di luar rumah bila orang tua
tidak memberi peranan kepadanya karena menganggapnya sebagai anak kecil.
7.
Terikat dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan
sosial sangat tertarik kepada kelompok sebayanya. Apapun yang dilakukannya
ingin setara dengan anggota kelompok lainnya. Kalau tidak setara, ia akan measa
turun harga dirinya dan menjadi rendah diri.
Dalam kelompok, remaja bisa
melampiaskan perasaan tertekan yang selama ini dirasakannya. Kelompok atau gang sebenarnya tidak
berbahaya asal saja kita bisa mengarahkannya. Sebab dalam keompok itu kaum
remaja dapat memenuhi kebutuhannya yang belum tentu dapat diperoleh di rumah
maupun di sekolah.
2.4
Tahapan Perkembangan Remaja
A.
Masa
Pueral
Dalam
psikologi, kata puer artinya anak
besar. Masa pueral merupakan bagian akhir dari masa anak sekolah. Puer adalah
anak yang tidak suka lagi diperlakukan sebagai anak, tetapi ia belum termasuk
golongan orang dewasa.
1.
Perkembangan Jasmani
Anak laki-laki merasa badannya
bertambah kuat ari keadannya di masa-masa yang lalu. Pertambahan kekuatan
diikuti tanda-tanda lebih berani, senang beramai-ramai, suka mengganggu orang
lain, menimbulkan perselisihan dan perkelahian. Pada anak perempuan biasanya mereka
suka tertawa riuh dan gembira sekali.
2. Perkembangan psikis
1) Pueral
ingin diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.
2) Mereka
menganggap kekuasan orang tua sebagai suatu hal yang sudah semestinya.
3) Guru
yang baik sikapnya sangat ditaati karena pueral sudah kritis, tidak begitu saja
menerima segala sesuatu.
Dalam
masa pueral perasaan harga diri semakin kuat, keberanian melewati batas, suka
menyombongkan diri, senang bertindak tidak sopan, dan gemar akan pengalaman
yang luar biasa.
B. Prapubertas
Dalam
masa ini remaja berangsur-angsur melepaskan dirinya dari ikatan orang tuanya
untuk memungkinkan mereka dapat bertindak dan berpikir lebih bebas. Sehubungan
dengan hal di atas, Oswald Kroh menyebutnya masa “menentang”. Datangnya masa
ini disertai dengan gejala-gejala seperti mudah terpengaruh, kegiatannya cenderung
merusak keadaan, mengganggu ketertiban umum,bertindak sesuka hatinya, bertindak
tidak sopan, melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kebiasaan, suka
mencela tetapi dirinya belum mampu berbuat lebih baik.
1. Masa negative
Timbulnya masa negative ditandai dengan
timbulnya perasaan tertegun dan berkurangnya aktivitas. Beberapa di antara
sifat-sifat yang tampak pada masa negative ini ialah :
1) Kemampuan bekerja menurun.
2) Kewajiban dan hobinya sering diabaikan.
3) Merasa gelisah dan kurang senang terhadap
keadaan lingkungannya.
4) Mereka sombong selain masih memperlihatkan
sifat-sifat kelemahannya.
Dalam masa negatif mudah terjadi
pelangaran moral, khususnya bagi mereka yang pendidikannya kurang baik dan
lingkungannya tidak turut mencegah keadaan yang kurang baik itu. Dalam keadaan
seperti inilah mereka membutuhkan bimbingan agar dapat mengerti tentang keadaan
dan tingkah lakunya.
2. Masa merindu puja
Merindu
puja adalah masa dimana remaja mulai mengagumi terhadap hal-hal yang ada
disekitarnya seperti kepada sesama dan lingkungannya yang bersifat psikofisik. Jika
digambarkan dengan kata-kata, merindu puja mengalami proses sebagai berikut :
·
Seseorang dipuja karena
bentuk, sifat-sifat lahir yang dimilikinya, dan sifat-sifat batinnya.
·
Pujaan itu berdasarkan
nilai kultur yang didukung oleh individu itu sendiri, misalnya seorang
pemimpin, seorang tokoh, seorang aktor,dan sebagainya.
Sifat-sifat
merindu puja
Merindu
puja sangat berlainan artinya dengan merindu cinta. Letak perbedaanya pada :
a. Jika
rindu puja ditujukan kepada manusia yang menjadi idola, maka rindu cinta
ditujukan kepada manusia dari lawan jenisnya.
b. Jika
rindu puja ditujukan kepada orang yang umumnya berbeda, maka rindu cinta
tertuju kepada orang yang sebaya umurnya.
c. Jika
rindu puja dapat tertuju kepada jenisnya sendiri, maka rindu cinta tertuju
kepada lawan jenisnya.
Hanya dalam hal-hal yang abnormal saja
rindu cinta itu ditujukan kepada jenisnya sendiri yang disebut homoseksualitas.
C.
Masa Pubertas
Masa
pubertas disebut sebagai masa bangkitnya kepribadian ketika minatnya lebih
ditujukan kepada perkembangan pribadi sendiri. Pribadi itulah yang menjadi
pusat pikirannya. Ada beberapa sifat yang menonjol pada masa ini, yang tidak
sama kuatnya pada semua remaja. Di antara sifat-sifat itu adalah :
a.
Pendapat
lama ditinggalkan
Mereka
ingin menyusun pendirian yang baru.
b. Keseimbangan jiwanya
terganggu
Mereka suka menentang tradisi,
mengira mereka sangup menentukan pendapatnya tentang segala masalah kehidupan.
Mereka menggunakan pendapatnya sendiri sebagai pedoman hidupnya.
c.
Suka
menyembunyikan isi hatinya
Remaja puber suka menjadi
teka-teki, karena sukar diselami jiwanya.
d.
Masa
bangunnya perasaan kemasyarakatan
Pada masa ini sudah mulai terjalin
persahabatan karena dorongan bersatu dengan teman sebaya semakin bertambah
kuat.
e. Perbedaan sikap pemuda
dengan sikap gadis
No.
|
Sikap Pemuda
|
Sikap Gadis
|
1.
|
Aktif
memberi, melindungi, dan memotong
|
Suka
dilindungi dan ditolong
|
2.
|
Ingin
memberontak dan mengeritik
|
Dorongan
itu dilunakkan oleh perasaan terikat kepada aturan-aturan dan tradisi.
|
3.
|
Ingin
mencari kemerdekaan berpikir, bertindak, turut berbicara.
|
Ingin
dicintai dan menyenangkan hati orang lain.
|
4.
|
Suka
meniru perbuatan orang-orang yang dipujanya.
|
Tidak
ingin meniru, lebih suka bersikap pasif
|
5.
|
Minatnya
tertuju kepada hal-hal yang abstrak.
|
Minatnya
ditujukan kepada hal-hal yang nyata.
|
6.
|
Lebih
memuja kepandaian yang dimiliki seseorang daripada orangnya.
|
Langsung
memuja orangnya.
|
D.
Masa Adolesen
Masa
adolesen berada di antara usia 17 dan 20 tahun. Menurut Michaelis, pada awal
adolesen seseorang mengalami perkembangan jasmani yang pesat karena organ-organ
pada tubuh pada waktu itu sedang mampu-mampunya mengatasi gangguan apa saja
yang didorong oleh perkembangan kelenjar jenis. Beberapa di antara sifat-sifat
adolesen ialah :
a. Mulai
tampak garis-garis perkembangan yang diikutinya di kemudian hari.
b. Mulai
jelas sikapnya terhadap nilai-nilai hidup.
c. Jika
pada masa pubertas mengalami keguncangan, dalam masa ini jiwanya mulai tampak
tenang.
d. Sekarang
ia mulai menyadari bahwa mengecam itu memang mudah, tetapi ternyata
melaksanakan itu sukar.
e. Ia
menunjukan perhatiannya kepada masalah kehidupan yang sebenarnya
f. Jika
pada masa-masa pubertasnya ideal-ideal itu terdapat pada orang-orang yang
bergaul dengannya, sekarang ia menghargai nilai-nilai (estetis, etis, ekonomi,
sosial) lepas dari orang-orang yang memiliki nilai-nilai hidup itu.
1)
Gejala-gejala
jasmaniah dikalangan adolesen
Perkembangan
adolesen disertai dengan kematangan seksual dan pertumbuhan jasmaniah. Dalam
hal perkembangan seksual, gadis-gadis mengalami kematangan lebih awal daripada
seorang pemuda yang sebaya umurnya. Dalam hal perkembangan jasmani, pemuda lebih
dahulu mengalami pertumbuhan jasmaniah. Walaupun gadis mengawali perkembangan
jasmaninya belakangan, namun karena laju pertumbuhannya lebih cepat
dibandingkan dengan pertumbuhann pemuda, sehingga gadis-gadis biasanya telah
mencapai bentuk akhir tubuhnya ketika ia berusia 16 tahun. Sedangkan tubuh
pemuda masih terus berkembang sampai ia berumur 18 tahun.
2)
Perbedaan
sikap terhadap nilai-nilai kehidupan
a) Biasanya
pemuda lebih aktif daripada gadis.
b) Pemuda
tidak mudah terpengaruh arus remajanya, sedangkan gadis sebaliknya.
c) Pemuda
lebih memperhatikan nilai-nilai kultural, sedangkan gadis memperhatikan masalah
kehidupan.
d) Pemuda
lebih sadar dalam mengumpulkan pengalaman, sedangkan gadis kurang menyadari
akan resikonya.
e) Sikap
pemuda lebih sering dipengaruhi oleh salah satu nilai kehidupan sedangkan gadis
berkeinginan yang tidak menentu.
3)
Perbedaan
sikap pemuda yang belum bekerja dengan yang telah bekerja
a) Pemuda
yang telah bekerja perhatiannya lebih ditujukan kepada nilai-nilai kehidupan
yang jauh berbeda dari perhatian pemuda yang belum bekerja.
b) Pemuda yang telah bekerja merupakan golongan
tersendiri di kalangan masyarakat. Mereka mempunyai sikap dan pendapat sendiri
terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya.
c) Pemuda
pekerja yang sering menentang pendapat masyarakatnya, mendapat bantuan moral
dari pekerja-pekerja yang lebih tua.
d) Pemuda
pekerja menerima idea-idea sosial politik tanpa banyak memberikan kecaman.
4)
Perkembangan
seks
Perkembangan
seksual mencakup pengalaman yang secara khayal ditujukan kepada hubungan
jasmani dengan yang dicenderunginya.
5)
Perkembangan
religius (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Pada
masa adolesen kepercayaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dialami diri
sendiri dengan sadar. Pemuda pekerja kurang mempedulikan walaupun ada
pertentangan batin dalam dirinya. Mereka ingin melepaskan diri dari pandangan
religious yang ada pada masa kanak-kanaknya . setelah mereka meninggalkan
bangku sekolah, pengajaran agama itu tidak dilanjutkan. Sering lapangan
pekerjaan tidak memberi unsur-unsur lain sebagai pengganti pendidikan religius.
Dari
sisi lain disebabkan lingkungan kurang memperhatikan kehidupan keagamaan.
Walaupun ada anggapan bahwa kehidupan religius remaja sebagian telah hilang,
kita tidak perlu khawatir karena justru pada masa remaja bisa timbul hidup
keagamaan yang sungguh-sungguh asalkan diberi bimbingan yang sehat.
6)
Perkembangan
etika
Norma etika adalah norma-norma yang merupakan
keharusan bagi individu. Norma-norma itu menjadi pedoman bagi tingkah laku
seseorang. Pendidikan etika sudah dimulai sejak kanak-kanak walaupun bentuknya
masih sederhana. Anjuran itu mereka terima tanpa banyak kecaman. Kemudian
mereka laksanakan setiap hari sampai akhirnya berubah menjadi kebiasaan. Dari
kebiasaan itu dibentuk norma-norma.
Secara
lambat laun, sesuai dengan bertambahnya usia mereka, mulai tampak saling
menghargai sifat masing-masing. Pada masa pubertas, status seorang anggota
ditetapkan berdasarkan bentuk pribadi dan prestasi yang dicapai dalam kegiatan
kelompoknya.
7)
Tugas-tugas
perkembangan adolesen
a) Bergaul
dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin.
b) Mencapai
peranan sosial sebagai pria atau wanita.
c) Menerima
keadaan fisik sendiri.
d) Memilih
dan mempersiapkan lapangan pekerjaan.
e) Memilih
pasangan dan mempersiapkan diri untuk hidup berkeluarga.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
·
Ditinjau dari segi
perkembangan biologis, yang dimaksud remaja ialah mereka yang berusia 12 sampai
dengan 21 tahun.
·
Perkembangan dari Masa
Bayi sampai Dewasa meliputi : bayi, kanak-kanak, anak sekolah, remaja puber,
remaja adolesen, dan dewasa.
·
Bila ditinjau secara
teoritis, masa remaja terdiri dari remaja puber dan remaja adolesen. Remaja
puber itu sendiri masih dibagi-bagi lagi ke dalam awal pubertas, pubertas, dan
akhir pubertas, sedangkan remaja adolesen terdiri dari awal adolesen,
adolesensi, dan akhir adolesen.
·
Ciri-ciri Remaja diantaranya ialah : Pertumbuhan fisik,
perkembangan seksual, cara berpikir kausalitas, emosi yang meluap-luap, mulai
tertarik kepada lawan jenisnya, menarik perhatian lingkungan, dan terikat
dengan kelompok.
·
Tahapan Perkembangan
Remaja diantaranya ialah : Masa Pueral, prapubertas, masa pubertas, dan masa
adolesen.
DAFTAR PUSTAKA
Subandi.
2012. “Perkembangan Peserta Didik”. Dalam Diktat Perkuliahan. BAB VIII,
Perkembanga
Masa Remaja, Hal. 82-104. Indramayu: FKIP-Universitas Wiralodra.
Comments
Post a Comment